Kegelapan Malam Takkan Selamanya

Honny Pigai
0
Google Photo: Kegelapan Malam Takkan Selamanya

Waktu terus berjalan, 
tak peduli dan tak pernah mau menunggu 
siapa dan apa pun yang ada dibelakangnya. 
seorang penyair mengatakan; “Berhenti tidak ada tempat di jalan ini,” dan yang lain mengatakan; “Janganlah duduk berpangku tangan, sambil berkata zaman telah menggilasku.”

Ada kalanya hidup terasa jenuh dan membosankan, 
hari-hari yang berlalu seakan tak ada arti, 
kegagalan demi kegagalan datang,
cobaan demi cobaan tiada henti, 
hingga bersahabat karib dengannya.

Diri pun terseret dalam lorong kegelapan yang pekat, 
terlalu panjang seakan tiada berkesudahan. 

Bunuh diri jalan pintas, 
dan hinanya hidup yang ditempuh oleh orang-orang yang tidak memiliki keimanan. 

Tapi belum tentu yang miskin tetap miskin, 
terkadang justru miskin berkelimpahan harta benda, 
bertahtakan kemewahan dan kemasyuran-lah yang paling hina.

Tipu daya dunia memang memikat, 
terkadang mematikan, 
tentu saja itu buat orang-orang yang tiada keimanan, 
tidak tahu arti hidup, tujuan dan ke mana hendak melangkah,
kemana pula berakhir perjalanannya.

Lain halnya bagi orang-orang yang di hatinya ada keimanan kepada Sang Pencipta, 
keimanan dan keyakinannya bagaikan pelita yang tak pernah padam, 
dalam kondisi kehinaan maupun terhimpit, 
bahagia maupun menderita tak pernah terlepas hidupnya dari bimbingan Sang Allah Moyang hidupnya.

Ketika kegelapan menyelimuti, 
keyakinannya tetap teguh, 
tidak goyah,
pantang putus asa. 

Masih ada tempat kembali, 
tempat memohon, 
tempat meminta, 
Dia-lah Allah.

Bimbinglah kami melangkah maju, 
menepaki tujuan tempat impian kami, 
lepas bebas dari kegelapan malam, 
meraih harapan terang impian kami.


Honaratus Pigai
Papaua - Abepura - Bukit Keheningan, 03 Maret 2013

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*