Stop Musnahkan Cenderawasih |
Teringat
aku lima dasa warsa yang lalu,
Rindu
pun kini menggulung kalbu,
padamu
wahai Cenderawasihku,
sayang
kutak sempat tatap cantik rias buluhmu.
Belum
kumenemui ragamu yang hidup,
merdu
nyanyian suaramu,
yang
kutemukan,
hanya
foto dan lukisan dimana-mana.
Terdiam
dalam sunyi merenung keberadaanmu,
terbekap
seluruh keindahanmu,
muncul
otomatis,
wahai
sang penghuni rimba.
Hari
ini aku tersedu dalam tangis,
menaburkan
tetes-tetes air mata,
atas
keberadaanmu yang kian menghilang,
wahai
Cenderawasih penghuni Surga.
Rindu
kulantunkan doa harapan,
di
antara ranting-ranting pepohonan,
mengalun
di butir air mata.
harapkan
kau tetap ada,
harap
rumpunmu tetap hidup.
Yang
tersisa dari yang sudah terbunuh habis,
yang
ada dari yang sudah tak ada,
Ingat..!!
kau pembunuh,
lindungi
marga satwa,
peliharalah
Sang Penghuni Rimbah,
jagalah
dia,
Dialah
penghias bumi:
dengan
merdunya suaranya,
dengan
indahnya jubah.
Stop
menembak,
stop
memburu,
stop
membunuh,
stop
memusnahkan.
Honaratus Pigai
Papua,
16/10/12